expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 29 Desember 2016

MAKALAH PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET (TROLLING)

MAKALAH
PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET
(TROLLING)



Oleh:
ALDO YOSHUA SIPAHUTAR     (10515477)
DELA MARTHARIANI                 (11515652)
GITA FEBRIYANTO                     (17515770)
MIKHAEL SAHALA T.D.             (14515176)
RADITA AYUNINGTYAS             (15515508)


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberikan kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan tugas makalah Psikologi Dan Teknologi Internet ini.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Dan Teknologi Internet di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Dan juga memberikan informasi kepada para pembacanya agar dapat lebih memahami mengenai Psikologi Dan Teknologi Internet.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi Ibu Quroyzhin Kartika Rini yang telah membantu kami agar menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memperluas informasi dan bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami juga  menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Terimakasih.

                        Depok, 10 Oktober 2016


Penyusun









DAFTAR ISI


















BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
                Netiquette dapat diartikan sebagai Internet Etiquette atau Social Network Etiquette. Netiquette merupakan sebuah aturan dalam berinternet, pada umumnya diera modern ini semua orang pasti menggunakan internet dalam berbagai kegiatannya dari mulai pekerjaan, mencari sumber informasi, berinteraksi dengan teman, dan banyak lagi. Oleh sebab itu diperlukan aturan dalam berinternet agar pengguna mengetahui bagaimana batasan dan cara yang benar dalam menggunakan atau memanfaatkan internet dengan baik. Di dalam Netiquette ini ada Flaming, Trolling, dan Junking, yang akan kita bahas yaitu Trolling.
                Trolling diartikan sebagai seseorang yang mempostingkan tulisan atau pesan menghasut dan tidak relevan dengan topik yang dibicarakan di komunitas online seperti forum, chatting, dan bahkan blog.Dengan maksud atau tujuannya adalah memprovokasi dan memancing emosi para pengguna internet lainnya agar jalannya diskusi yang tengah berlangsung menjadi kacau. Dalam dunia internet, pelaku trollingini disebut troller. Kalau Anda mencari kesamaannya dalam dunia nyata, troller bisa anda artikan sebagai provocateur alias provokator.

2.    Tujuan
             Untuk menambah pengetahuan materi tentang trolling dalam Netiquette supaya kita lebih mengetahui apa saja  etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.





BAB II
PEMBAHASAN

1.    Definisi
                Mereka berada di mana-mana. Anonim dan mengganggu. Seringkali menyakiti hati, mericuhkan diskusi dengan provokasinya di alam maya. Mereka disebut troll internet atau di Indonesia, juga flamer. Di antara kaum troll ini ada yang pakar, tapi jauh lebih banyak yang sok tahu. Sering marah dan tidak sopan, mereka menyabot blogs dan jaringan sosial. Kadang, mengubah keterangan di Wikipedia. Tujuan mereka satu, mengganggu komunikasi di internet.

2.    Contoh Kasus




3.    Analisis Kasus
             Pada era jaman globalisasi, para remaja bahkan orang dewasa suka menggunakan fitur-fitur di sosial media. Sebut saja Instagram. Hampir semua kalangan menggunakan Instagram, mulai dari masyarakat biasa hingga para artis-artis papan atas. Aplikasi Instagram bisa menyebabkan seseorang merasa sedih dan tertekan jika menemukan komentar komentar pedas dari para troll.
                Komentar dari gambar yang di beri tanda panah itu pada dasarnya sangat mengganggu si pengguna atau si pemilik foto tersebut. Karena komentar tersebut bisa menimbulkan sebuah pemikiran negatif dari para followers sehingga bisa menambah komentar-komentar jelek lainnya sampai pada munculnya hatters.
                Kadang kala troller dapat bersikap agresif jika mereka menemukan topik yang rentan memancing untuk melakukan tindakan trolling. Troller melakukan tindakan tersebut juga biasanya hanya karena ingin mendapatkan perhatian dari si pemilik akun, atau juga bisa hanya karena ingin melampiaskan amarah dan lain sebagainya.

4.    Kesimpulan
                Trolling adalah perilaku yang patut dihindari dalam beraktivitas di media sosial. Banyak peristiwa yang menjadi bukti bahwa perilaku trolling ini tidak baik dan bahkan bisa menimbulkan korban. Kisah remaja yang akhirnya bunuh diri karena terus menerus di bully adalah salah satu bukti bahwa perilaku bullying trolling berakibat buruk dan patut dihindari.

5.    Penutup
             Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas atau sulit untuk dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Daftar Pustaka:
Penulis       : Silke Wünsch
Tanggal     : 08 November 2012
Penulis       : Qori Reader
Tanggal     : 12 Februari 2013