expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 30 Oktober 2017

Pengembangan kreatifitas & keberbakatan dar beberapa Tokoh (Softskill)

PENGEMBANGAN KREATIFITAS & KEBERBAKATAN






Gita Febriyanto
3pa08
17515770





PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN KREATIVITAS

Walaupun ada pengakuan ilmiah terhadap pentingnya kreativitas, namun hingga kini hanya sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan. Hal itu disebabkan adanya kesulitan metodologi dan karena adanya keyakinan bahwa kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual sehingga hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
Beberapa pengertian kreativitas menurut para ahli, diantaranya ;

a.       Utami Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

b.      Imam Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.

B. KASUS

Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis menurut Freuds

Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsi unsur cermati (awareness) dalan setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi/menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya.

a)   Sadar (Conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja Bari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan) yang masuk kekesadaran (consciousness). Isi daerah sadar itu merupakan basil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal. Isi-isi kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan ke daerah perconscious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke we yang lain.

b)   Prasadar (Preconscious)
Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan clan unconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar. Di sisi lain, isi-materi daerah taksadar dapat muncul ke daerah prasadar. Kalau sensor sadar menangkap bahaya yang bisa timbul akibat kemunculan materi tak sadar materi itu akan ditekan kembali ke ketidaksadaran. Materi taksadar yang sudah berada di daerah prasadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan diri.


c)    Tak Sadar (Unconscious)
Tak sadar adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar. Isi atau materi ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan kuat untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur tingkahlaku sangat kuat namun tetap tidak disadari.
Pandangan Teori Psikoanalisis menurut Carl Jung
Perkembangan Kepribadian
Jung tidak berbicara mengenai perkembangan dalam cara seperti yang dilakukan kebanyakan ahli-ahli lainnya. Dia berbicara tentang perkembangan umat dan  manusia; orang-orang menuju ke taraf yang lebih sempurna.
Carl Gustav Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Manusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi.
a. Tujuan perkembangan : aktualisasi diri
Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktuali-sasi diri, yaitu diferensiasi sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh aspek kepribadian.
b. Jalan perkembangan : progresi dan regresi
Dalam prose perkembangan kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi). Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku sadar baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan alam tak sadar.
Apabila progesi terganggu oleh sesuatu sehingga libido terha-langi untuk digunakan secara progresi maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang telah dilewati atau masuk ke alam tak sadar.
c.       Proses individuasi
Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi secara kuat maka setiap aspek kepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang optimal. Proses untuk sampai ke arah tersebut oleh Jung dinamakan proses individuasi atau proses penemuan diri.
Pandangan Teori Psikoananalisis menurut Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekan bahwa mekanisme pertahan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika prilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang-orang yang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan alam pikiran tidak sadar. Sebagai orang dewasa kita tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pikiran mereka. Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian, mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego”.
Pandangan Teroi humanistic menurut Abraham Maslow
Abraham Harold Maslow (Jess Feist & Gregory Jess Feist, 2008 : 242) lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York . Maslow adalah anak sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Relatif tidak berpendidikan sendiri mereka melihat belajar sebagai kunci untuk anak-anak mereka berhasil di tanah air baru mereka. Dengan demikian semua anak-anak mereka didorong untuk belajar; Abraham anak tertua didorong sangat keras karena ia diakui sebagai seorang intelektual di usia muda.
Para ahli psikologi humanistik mempunyai perhatian terhadap isu-isu penting tentang eksistensi manusia, seperti : cinta, kreativitas, kesendirian dan perkembangan diri. Mereka tidak meyakini bahwa manusia dapat mempelajari sesuatu tentang kondisi manusia melalui penelitian terhadap binatang.
Para ahli humanistik memiliki pandangan yang optimistik terhadap hakikat manusia    (Yusuf Syamsu, 2007:142). Mereka meyakini bahwa :
1.      Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan diri.
2.      Manusia memiliki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan tingkah lakunya, dalam hal ini manusia bukan pion yang diatur sepenuhnya oleh lingkungan.
3.      Manusia adalah makhluk rasional dan sadar, tidak dikuasai oleh ketidaksadaran, kebutuhan irrasional dan konflik.
Karena pembahasan mengenai teori kepribadian humanistik menurut Maslow (Koeswara, E.1991:115), maka ajaran dasar psikologi yang akan dibahas antara lain :
1.      Pembawaan baik manusia.
Teori Freud secara implisit menganggap bahwa manusia pada dasarnya memiliki karakter jahat. Impuls-impuls manusia, apabila tidak dikendalikan, akan menjuruskan manusia kepada pembinasaan sesamanya, dan juga penghancuran dirinya sendiri. Sementara pandangan ini belum jelas ketetapannya, Freud menurut Maslow hanya memiliki sedikit kepercayaan tentang kemuliaan manusia, dan berspekulasi secara pesimis tentang nasib manusia. Sebaliknya, psikologi humanistic memiliki anggapan bahwa manusia itu pada dasarnya adalah baik atau tepatnya netral. Menurut prespektif humanistik kekuatan jahat atau merusak yang ada pada manusia itu adalah hasil dari lingkungan yang buruk dan bukan merupakan bawaan.

2.      Potensi kreatif manusia.
Mengutamakan kreativitas manusia merupakan salah satu prinsip yang penting dari psikologi humanistik. Maslow dari studinya atas sejumlah orang tertentu, menemukan bahwa pada orang-orang yang ditelitinya itu terdapat satu cirri yang umum, yakni kreatif. Dari itu Maslow menyimpulkan bahwa potensi kreatif merupakan potensi yang umum yang ada pada manusia. Maslow yakin bahwa jika setiap manusia mempunyai atau menghuni lingkungan yang menunjang setiap orang dengan kreativitasnya maka akan mampu mengungkapkan segenap potensi yang dimilikinya. Dan pada saat yang sama Maslow mengingatkan bahwa untuk menjadi kreatif orang itu tidak perlu memiliki bakat atau kemampuan khusus. Menurut Maslow kreativitas itu tidak lain adalah kekuatan yang mengarahka manusia kepada pengekspresian yang ada pada dirinya.
Pandangan Teori Humanistik Menurut Carl Rogers
Rogers (Yusuf Syamsu, 2007:147) tidak mengemukakan tahapan (stages) dalam perkembangan kepribadian. Dia lebih tertarik kepada cara-cara orang lain (orang tua) menilai anak, atau sikap dan perlakuan orang tua (terutama ibu) terhadap anak. Jika orang tua tidak mencurahkan “positive regard” (penerimaan, dan cinta kasih) bahkan menampilkan sikap penolakan terhadap anak, maka kecenderungan bawaan anak untuk mengaktualisasikan dirinya menjadi terhambat. Anak mempersepsi penolakan orang tua terhadap tingkah lakunya sebagai penolakan terhadap perkembangan “self concept” nya yang baru. Apabila hal itu sering terjadi, anak akan mogok untuk berusaha menngaktualisasikan dirinya.
Secara ideal, anak mendapatkan kasih sayang dan penerimaan yang cukup pada setiap saat dari orang lain (orang tua). Kondisi ini disebut “unconditional positive regard”. Kondisi ini mengimplikasikan bahwa cinta kasih ibu kepada anak tidak diberikan secara konditional, tetapi secara bebas dan penuh.
Mengingat pentingnya memperoleh kepuasan akan kebutuhan “positive regard”, khususnya pada masa anak, maka seseorang akan menjadi sensitif akan sikap dan tingkah laku orang lain. Melalui penafsiran terhadap reaksi yang yang diterima dari orang lain (baik penerimaan maupun penolakan) seseorang mungkin mengubah atau memperhalus konsep dirinya. Hal ini menunjukkan, bahwa perkembangan konsep diri seseorang dipengaruhi juga oleh upayanya menginternalisasi sikap-sikap orang lain.
Orang tua tidak selalu mereaksi setiap tingkah laku anak dengan penghargaan yang positif (positive regard), apabila tingkah laku anak ini mengganggu, menjengkelkan, atau membosankan. Berdasarkan pengalaman ini, anak belajar bahwa cinta kasih atau penerimaan orang tua bergantung kepada tingkah laku tertentu, yang disetujuinya mendapat penghargaan, sementara yang ditolaknya tidak mendapat penghargaan.
Standar pertimbangan eksternal (dari orang tua) untuk mengahargai atau menolak suatu perilaku menjadi mempribadi pada diri anak, sehingga dia akan menghukum dirinya apabila dia melakukan sesuatu yang orang tua pun menghukumnya. Anak menginternalisasi norma atau standar orang tua dalam mempertimbangkan apakah dirinya berharga atau tidak berharga, baik atau buruk. Apabila orang tua mengembangkan kondisi yang tidak menghargai anak, maka anak akan terhambat untuk mengembangkan aktualisasi dirinya.
Anak yang dikembangkan dalam suasana yang “unconditional positive regard” akan mampu mengembangkan aktualisasi dirinya atau menjadi orang yang berfungsi penuh (fully functioning person). 

 Pandangan Teori Humanistik menurut Cziksentmihalyi
·         Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
·         Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
·         Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat.

C. ANALISIS
Pada teori perkembangan psikoanalisis menurut Freud, beliau mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsi unsur cermati (awareness) dalan setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi.
Menurut Carl Gustav Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Manusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi.


a.       Tujuan perkembangan : aktualisasi diri
Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktuali-sasi diri, yaitu diferensiasi sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh aspek kepribadian.
b.      Jalan perkembangan : progresi dan regresi
Dalam proses perkembangan kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi). Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku sadar baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan alam tak sadar.
Ernest Kris (1900-1957) menekan bahwa mekanisme pertahan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika prilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Orang-orang yang kreatif adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan-bahan alam pikiran tidak sadar. Sebagai orang dewasa kita tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pikiran mereka.
Para ahli humanistik seperti Abraham Maslow mengatakan bahwa Para ahli psikologi humanistik mempunyai perhatian terhadap isu-isu penting tentang eksistensi manusia, seperti: cinta, kreativitas, kesendirian dan perkembangan diri. Mereka tidak meyakini bahwa manusia dapat mempelajari sesuatu tentang kondisi manusia melalui penelitian terhadap binatang.





DAFTAR PUSTAKA



















Senin, 16 Oktober 2017

Keberbakatan & Kreatifitas (Softskill)

A. Pengertian Keberbakatan
Keberbakatan adalah kemampua intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi teknologi, bahasa, olahraga, dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh diatas rata-rata anak seusianya.

B. Hubungan antara keberbakatan & kreatifitas
Konsep kreativitas keberbakatan merupakan integrasi antara konsep Renzulli tentang keberbakatan dan konsep Clark tentang kreativitas yang bertumpu pada teori psikodinamis dari Jung. Kedua pengertian tersebut mewujudkan konsep kreativitas keberbakatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan berbagai kriteria tentang kreativitas maupun keberbakatan ,namun seperti tadi dikatakan tidak ada satu kriteria tunggal menunjjukkan konsep kreativitas maupun konsep kreativitas secara lengkap. Konsep kreativitas Clark mengacu pada konsep kreativitas dinamis. Secara jelas Clark menunjjukan pada 4 fungsi dasar psikologi Jung yang mencakup fungsi berfikir, fungsi emosi, fungsi psikotalen, dan fungsi intituitif. Fungsi dasar Jung menunjukkan pada kehidupan tak sadar yang jelas memaninkan peran yang penting dalam perkembangan perilaku manusia.

C. Ciri-ciri Anak Berbakat:
1.      Membaca pada usia lebih muda
2.      Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.      Memiliki perbendaharaan yang luas
4.      Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.      Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6.      Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7.      Menunjukan keaslian dalam ungkapan variable
8.      Memberi jawaban – jawaban yang baik
9.      Dapat memberikan banyak gagasan
10.  Luwes dalam berfikir
11.  Terbuka terhadap rangsangan – rangsangan dari lingkungan
12.  Mempunyai pengamatan yang tajam


D. Pengertian Kurikulum Berdiferensiasi
Kurikulum berdiferensiasi adalah kurikulum pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Walaupun model pengajaran ini memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual anak, namun tidak berarti pengajaran harus berdasarkan prinsip satu orang guru dengan satu orang murid.

Kegunaan Kurikulum Berdiferensiasi
Untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok berbakat. Melalui program khusus, berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar.
Perbedaan Kurikulum Berdiferensiasi
Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat terutama mengacu pada peningkatan kehidupan mental anak berbakat melalui program yang akan dapat menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.

Sedangkan kurikulum umum mencakup berbagai pengalaman belajar yang dirancang secara komprehensip dalam kaitan dengan tujuan belajar tertentu melalui pengembangan kontennya sesuai dengan kepentingan perkembangan populasi sasaran tertentu.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Jurnal Pribadi: Gita Febriyanto

AUTOBIOGRAFI

Gita Febriyanto
17515770
3PA08

Hai, salam kenal nama saya Gita. Dari kecil saya lahir di daerah Cimanggis kota Depok. Saya mempunyai kakak satu yaitu perempuan dan saya sendiri ialah anak terakhir dari 2 bersaudara. Saya sudah menjadi Om atau bisa dibilang sudah mempunyai keponakan sejak saya kelas 3 SMP. Dikarenakan kakak saya sendiri nikah muda. Seingat saya, kakak saya nikah disaat umur 22 tahun, ya cukup muda untuk seorang wanita yang menikah diumur segitu.

Nah itu sedikit sekilas tentang kakak saya haha. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu memikirkan mau nikah di umur berapa, saya lebih suka hal apapun lebih baik dijalani saja dan unpredictable.
Saya itu orangnya simple dan paling benci ngeliat orang yang tipenya sangat ribet sekali. Biasanya jika ada orang yang seperti  itu di dekat saya, saya agak segera menjauh dari orang seperti itu daripada kena pusing sendiri, mendingan menjauh.

Contoh seperti halnya orang lain, jika menyukai warna-warna biasanya lebih dari satu. Sedangkan saya hanya suka satu warna yaitu Hitam. Dikarenakan saya hanya suka warna hitam saja, semua pakaian saya termasuk kaos sehari-hari dan celana pendek atau panjang juga kebanyakan warna hitam. Walaupun ada beberapa celana abu-abu dan biru, itu juga masing-masing jumlahnya hanya satu.

Itu untuk pakaian dan warna saja, untuk makanan kesukaan juga makanan kesukaan saya ga terlalu ribet. Ibu saya di rumah biasa masak kesukaan saya seperti, terong balado sambal halus, sayur kangkung, sop dan sayur asem. Pola masak makanan seperti itu hanya diulang-ulang saja. Terbukti, sampai sekarang pun saya tidak pernah bosan dengan masakan yang biasa saya makan seperti itu.

Kenapa saya suka masakan terong balado sambal halus? Itu karena berbeda dari yang lain, jika anda menemukan yang namanya masakan terong balado itu biasanya hanya dikasih olahan cabai biasa, kalo yang biasa ibu saya masak itu, yang pertama, terongnya sendiri menggunakan alat seperti pemanggang dan anti minyak, sambal cabainya juga diblender dengan bumbu dapur pendukung lainnya. Setelah itu dicampur dan dimasak di telpon tanpa menggunakan minyak juga. Rasa pun tercipta seperti pedas, manis. Itu rasa makanan kesukaan saya dan jangan lupa juga makanan tadi tentu saja rendah minyak, ahahahahah…

Itu baru masakan sambal terong, masakan favorit saya yang kedua itu adalah sayur kangkung atau biasanya orang-orang menyebutnya ‘Cah Kangkung’. Dulu pas saya kecil sebenarnya saya benci jika makan kangkung, karena tipe dari sayur kangkung itu yang panjang, sehingga dulu waktu saya memakannya suka tersedak karena sedikit panjang sayur tersebut masuk ketenggorokan saya, haha.. maklum itu masih kecil. Kenapa saya bisa suka sayur kangkung sekarang, karena pada awalnya itu sekitar tahun 2014 saya lagi sedikit bingung mau makan apa, tiba-tiba saya kepikiran untuk minta dibuatkan sayur kangkung oleh ibu saya, karena sudah lama sekali saya tidak makan sayuran tersebut.

Akhirnya saya minta untuk dibikinkan dan bikinnya menggunakan tambahan Saori saus tiram, entah mengapa disaat setelah sekian lama saya tidak makan sayur kangkung itu dan saya makan lagi dengan menggunakan saus tiram lagi, rasanya enak dan gurih hahahah.. Sempet kaget si sama seneng juga dan itu mengapa sayur kangkung bisa bertahan sampai sekarang menjadi makanan favorit kedua saya.

Nah, diatas membahas makanan favorit saya. Sekarang saya ingin sedikit share tentang hobi yang saya suka dari dulu hingga sekarang.

Saya itu suka jogging di pagi hari, maksud saya di pagi hari ketika weekend haha. Jogging itu menurut saya olahraga yang klasik. Kenapa klasik? Olahraga tersebut seperti menjadi rutinitas dimanapun orang berada jika orang-orang ingin berolahraga pasti yang sering ditemukan itu seperti jogging atau lari-lari biasa. Saya melakukan itu hingga sekarang. Keren bukan, saya jogging dari saya SMP sampai saya menjalani perkuliahan sekarang. Tentunya tidak mudah untuk mempertahankan hal tesebut hingga sekarang. Tapi bagi saya, itu sudah saya anggap seperti hobi, jadi ya biasa aja. Udah kayak rutinitas biasa.

Kedua, saya menyukai Fotografi. Hal tersebut muncul ketika Instagram baru lahir. Itu sekitar tahun 2011. Pada saat itu memang hal utama ketika di post ke Instagram adalah hal-hal yang berbau fotografi. Kalo sekarang sudah banyak hal-hal yang di post ke Instagram. Seperti, jual barang, foto selfie, masang iklan pun sekarang bisa di Instagram, beda seperti pada saat awal-awal aplikasi tersebut muncul.

Foto-foto yang mengandung seni itu bagi saya seperti ada daya tarik tersendiri. Setelah itu saya mempunyai teman rumah dan dia punya SLR (punya kakaknya) dan dia sudah menekuni bidang fotografi daripada saya. Kebetulan dia teman dari saya kecil, yasudah saya minta untuk diajarkan basic-basic yang ada dalam fotografi tersebut.

Diajak lah saya di tempat dimana saya biasa jogging, karena tempat yang biasa saya jogging itu sangat luas, saya tidak tahu kurang lebihnya berapa hektar luar tanahnya.

Disitu lah saya pertama kali belajar fotografi. Mungkin sekitar satu jam saya belajar dari basic-basicnya, dan itu pun teman saya yang memiliki kameranya yang menjadi objek pertama kali saya. Setelah pada saat itu saya dilepas untuk bebas memfoto apapun di sekeliling saya oleh teman saya, ada beberapa hasil foto saya yang di puji oleh teman saya. Teman saya sedikit kaget, karena saya baru perkenalan dengan bidang fotografi, tapi beberapa foto yang saya hasilkan cukup membuat mata teman saya terkesima ahahahah…


Ok, kali ini yang menjadi super favorit saya adalah membahas cita-cita saya. Dulu waktu saya kelas 5 SD, saya sering bermain dengan teman kelas saya. Tempat dimana saya dan teman saya sering berkumpul, ada teman saya Kemal yang tiba-tiba mengajak bermain band. Jujur memang disaat itu hanya Kemal yang hanya bisa bermain musik yaitu gitar.

 Pada waktu Kemal mengajak hal tersebut, teman saya Erwin menjawab ajakan tersebut dan dia siap untuk mencoba mengambil posisi di gitar 2, dan teman saya Angga dengan percaya diri nya siap untuk mengambil posisi sebagai vokalis. Saat itu kita berkumpul kurang lebih 7 orang dan akhirnya saya penasaran untuk mengambil posisi sebagai drummer. Itupun dengan kemampuan yang masih nol, karena saya memang tidak bermain musik sama sekali.

Beberapa waktu kemudian, ada dimana pada waktu itu kita patungan untuk sewa studio band dan saya masih ingat sekali satu jam itu hanya dua puluh ribu, dan kita patungan ber-lima. Ketika sudah di studio band kita ber-lima pun bingung ingin bermain lagu apa. Akhirnya di satu jam itu kita hanya menghabiskan waktu untuk pengenalan terhadap alat musik yang kita pegang sendiri.

Hingga sekitar dua minggu kemudian kita ber-lima pun sudah bisa menguasai sedikit demi sedikit alat musik yang kita pegang sendiri. Beberapa lagu pun sudah bisa dibawakan hingga full abis. Dari situ saya yang menjadi drummer, seperti menemukan sesuatu rasa yang pada waktu itu sulit untuk diungkapkan. Rasa itu yang membuat saya dari kelas 5 SD bermain musik dan menjadi jatuh cinta dengan musik.

Band tersebut berjalan hingga saya kelas 6, dan sampai kami pun lulus SD. Ketika kami SMP, banyak yang terpisah dikarenakan teman-teman saya memilih untuk masuk ke SMP favoritnya masing-masing. Saya pun memilih masuk SMP 12 Depok. Pada saat pertama kali saya menginjakkan kaki di SMP saya, saya berdoa semoga saya mendapatkan teman yang bisa bermain musik, sehingga saya bisa lebih berkembang lagi dalam dunia musik.

Setelah berjalan satu semester, sekiranya saya sudah kenal banyak teman baru dan Alhamdulillah akhirnya doa saya terjawab, saya mendapatkan beberapa teman saya yang bisa bermain musik. Dari situ saya coba untuk mengajak satu-persatu teman saya yang bisa bermain music untuk jamming di studio band. Tidak butuh waktu lama kami pun cocok dalam bermain musik. Seperti biasa, rutinitas saya selain belajar, bermain musik, hingga rutinitas yang baru itu adalah tentang percintaan. Maklum pada masa-masa SMP masih dianggap sebagai “Cinta Monyet”.

Sampai dimana waktu pun saya lulus dari SMP 12 Depok, akhirnya saya memutuskan untuk mencari SMA di daerah Jakarta. Kebetulan daerah Depok bersebelahan dengan wilayah Jakarta Timur, jadi saya mencari SMA di daerah kawasan tersebut. Akhirnya saya masuk dalam pilihan SMA saya yaitu SMA Budhi Warman 2.

Doa saya sama seperti ketika saya menginjakan kaki pertama kali pada waktu saya masuk di SMP 12 Depok. Jadi saya berdoa agar musikalitas saya menjadi lebih meningkat dan bagus. Saya masuk di kelas X4, dan itu semua teman saya benar-benar kompak dalam segala hal. Kelas tersebut bisa saya jadikan kelas yang paling saya cintai karena rasa saling kompak antar sesame teman yang tidak bisa dibedakan satu sama lain.

Akhirnya teman kelas saya Deny, mengusulkan untuk iseng-iseng bikin band.. Dan wow, ketika pertama kali jamming di studio, lima termasuk saya itu langsung cocok satu sama lain, jadi pada di hari pertama pun langsung membawakan beberapa lagu full sampai sejam.

Dari situ saya berfikir, apa saya memang berbakat di dunia music, daripada di bidang akademik..? Karena saya tidak pernah munafik dengan perasaan hati saya, jadi saya memutuskan cita-cita saya menjadi seorang seniman. Pencipta seperti seorang Musisi, Fotografer, All of The Art. Itu lah saya.. Gita Febriyanto.

Terima Kasih.