expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 07 Oktober 2017

Jurnal Pribadi: Gita Febriyanto

AUTOBIOGRAFI

Gita Febriyanto
17515770
3PA08

Hai, salam kenal nama saya Gita. Dari kecil saya lahir di daerah Cimanggis kota Depok. Saya mempunyai kakak satu yaitu perempuan dan saya sendiri ialah anak terakhir dari 2 bersaudara. Saya sudah menjadi Om atau bisa dibilang sudah mempunyai keponakan sejak saya kelas 3 SMP. Dikarenakan kakak saya sendiri nikah muda. Seingat saya, kakak saya nikah disaat umur 22 tahun, ya cukup muda untuk seorang wanita yang menikah diumur segitu.

Nah itu sedikit sekilas tentang kakak saya haha. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu memikirkan mau nikah di umur berapa, saya lebih suka hal apapun lebih baik dijalani saja dan unpredictable.
Saya itu orangnya simple dan paling benci ngeliat orang yang tipenya sangat ribet sekali. Biasanya jika ada orang yang seperti  itu di dekat saya, saya agak segera menjauh dari orang seperti itu daripada kena pusing sendiri, mendingan menjauh.

Contoh seperti halnya orang lain, jika menyukai warna-warna biasanya lebih dari satu. Sedangkan saya hanya suka satu warna yaitu Hitam. Dikarenakan saya hanya suka warna hitam saja, semua pakaian saya termasuk kaos sehari-hari dan celana pendek atau panjang juga kebanyakan warna hitam. Walaupun ada beberapa celana abu-abu dan biru, itu juga masing-masing jumlahnya hanya satu.

Itu untuk pakaian dan warna saja, untuk makanan kesukaan juga makanan kesukaan saya ga terlalu ribet. Ibu saya di rumah biasa masak kesukaan saya seperti, terong balado sambal halus, sayur kangkung, sop dan sayur asem. Pola masak makanan seperti itu hanya diulang-ulang saja. Terbukti, sampai sekarang pun saya tidak pernah bosan dengan masakan yang biasa saya makan seperti itu.

Kenapa saya suka masakan terong balado sambal halus? Itu karena berbeda dari yang lain, jika anda menemukan yang namanya masakan terong balado itu biasanya hanya dikasih olahan cabai biasa, kalo yang biasa ibu saya masak itu, yang pertama, terongnya sendiri menggunakan alat seperti pemanggang dan anti minyak, sambal cabainya juga diblender dengan bumbu dapur pendukung lainnya. Setelah itu dicampur dan dimasak di telpon tanpa menggunakan minyak juga. Rasa pun tercipta seperti pedas, manis. Itu rasa makanan kesukaan saya dan jangan lupa juga makanan tadi tentu saja rendah minyak, ahahahahah…

Itu baru masakan sambal terong, masakan favorit saya yang kedua itu adalah sayur kangkung atau biasanya orang-orang menyebutnya ‘Cah Kangkung’. Dulu pas saya kecil sebenarnya saya benci jika makan kangkung, karena tipe dari sayur kangkung itu yang panjang, sehingga dulu waktu saya memakannya suka tersedak karena sedikit panjang sayur tersebut masuk ketenggorokan saya, haha.. maklum itu masih kecil. Kenapa saya bisa suka sayur kangkung sekarang, karena pada awalnya itu sekitar tahun 2014 saya lagi sedikit bingung mau makan apa, tiba-tiba saya kepikiran untuk minta dibuatkan sayur kangkung oleh ibu saya, karena sudah lama sekali saya tidak makan sayuran tersebut.

Akhirnya saya minta untuk dibikinkan dan bikinnya menggunakan tambahan Saori saus tiram, entah mengapa disaat setelah sekian lama saya tidak makan sayur kangkung itu dan saya makan lagi dengan menggunakan saus tiram lagi, rasanya enak dan gurih hahahah.. Sempet kaget si sama seneng juga dan itu mengapa sayur kangkung bisa bertahan sampai sekarang menjadi makanan favorit kedua saya.

Nah, diatas membahas makanan favorit saya. Sekarang saya ingin sedikit share tentang hobi yang saya suka dari dulu hingga sekarang.

Saya itu suka jogging di pagi hari, maksud saya di pagi hari ketika weekend haha. Jogging itu menurut saya olahraga yang klasik. Kenapa klasik? Olahraga tersebut seperti menjadi rutinitas dimanapun orang berada jika orang-orang ingin berolahraga pasti yang sering ditemukan itu seperti jogging atau lari-lari biasa. Saya melakukan itu hingga sekarang. Keren bukan, saya jogging dari saya SMP sampai saya menjalani perkuliahan sekarang. Tentunya tidak mudah untuk mempertahankan hal tesebut hingga sekarang. Tapi bagi saya, itu sudah saya anggap seperti hobi, jadi ya biasa aja. Udah kayak rutinitas biasa.

Kedua, saya menyukai Fotografi. Hal tersebut muncul ketika Instagram baru lahir. Itu sekitar tahun 2011. Pada saat itu memang hal utama ketika di post ke Instagram adalah hal-hal yang berbau fotografi. Kalo sekarang sudah banyak hal-hal yang di post ke Instagram. Seperti, jual barang, foto selfie, masang iklan pun sekarang bisa di Instagram, beda seperti pada saat awal-awal aplikasi tersebut muncul.

Foto-foto yang mengandung seni itu bagi saya seperti ada daya tarik tersendiri. Setelah itu saya mempunyai teman rumah dan dia punya SLR (punya kakaknya) dan dia sudah menekuni bidang fotografi daripada saya. Kebetulan dia teman dari saya kecil, yasudah saya minta untuk diajarkan basic-basic yang ada dalam fotografi tersebut.

Diajak lah saya di tempat dimana saya biasa jogging, karena tempat yang biasa saya jogging itu sangat luas, saya tidak tahu kurang lebihnya berapa hektar luar tanahnya.

Disitu lah saya pertama kali belajar fotografi. Mungkin sekitar satu jam saya belajar dari basic-basicnya, dan itu pun teman saya yang memiliki kameranya yang menjadi objek pertama kali saya. Setelah pada saat itu saya dilepas untuk bebas memfoto apapun di sekeliling saya oleh teman saya, ada beberapa hasil foto saya yang di puji oleh teman saya. Teman saya sedikit kaget, karena saya baru perkenalan dengan bidang fotografi, tapi beberapa foto yang saya hasilkan cukup membuat mata teman saya terkesima ahahahah…


Ok, kali ini yang menjadi super favorit saya adalah membahas cita-cita saya. Dulu waktu saya kelas 5 SD, saya sering bermain dengan teman kelas saya. Tempat dimana saya dan teman saya sering berkumpul, ada teman saya Kemal yang tiba-tiba mengajak bermain band. Jujur memang disaat itu hanya Kemal yang hanya bisa bermain musik yaitu gitar.

 Pada waktu Kemal mengajak hal tersebut, teman saya Erwin menjawab ajakan tersebut dan dia siap untuk mencoba mengambil posisi di gitar 2, dan teman saya Angga dengan percaya diri nya siap untuk mengambil posisi sebagai vokalis. Saat itu kita berkumpul kurang lebih 7 orang dan akhirnya saya penasaran untuk mengambil posisi sebagai drummer. Itupun dengan kemampuan yang masih nol, karena saya memang tidak bermain musik sama sekali.

Beberapa waktu kemudian, ada dimana pada waktu itu kita patungan untuk sewa studio band dan saya masih ingat sekali satu jam itu hanya dua puluh ribu, dan kita patungan ber-lima. Ketika sudah di studio band kita ber-lima pun bingung ingin bermain lagu apa. Akhirnya di satu jam itu kita hanya menghabiskan waktu untuk pengenalan terhadap alat musik yang kita pegang sendiri.

Hingga sekitar dua minggu kemudian kita ber-lima pun sudah bisa menguasai sedikit demi sedikit alat musik yang kita pegang sendiri. Beberapa lagu pun sudah bisa dibawakan hingga full abis. Dari situ saya yang menjadi drummer, seperti menemukan sesuatu rasa yang pada waktu itu sulit untuk diungkapkan. Rasa itu yang membuat saya dari kelas 5 SD bermain musik dan menjadi jatuh cinta dengan musik.

Band tersebut berjalan hingga saya kelas 6, dan sampai kami pun lulus SD. Ketika kami SMP, banyak yang terpisah dikarenakan teman-teman saya memilih untuk masuk ke SMP favoritnya masing-masing. Saya pun memilih masuk SMP 12 Depok. Pada saat pertama kali saya menginjakkan kaki di SMP saya, saya berdoa semoga saya mendapatkan teman yang bisa bermain musik, sehingga saya bisa lebih berkembang lagi dalam dunia musik.

Setelah berjalan satu semester, sekiranya saya sudah kenal banyak teman baru dan Alhamdulillah akhirnya doa saya terjawab, saya mendapatkan beberapa teman saya yang bisa bermain musik. Dari situ saya coba untuk mengajak satu-persatu teman saya yang bisa bermain music untuk jamming di studio band. Tidak butuh waktu lama kami pun cocok dalam bermain musik. Seperti biasa, rutinitas saya selain belajar, bermain musik, hingga rutinitas yang baru itu adalah tentang percintaan. Maklum pada masa-masa SMP masih dianggap sebagai “Cinta Monyet”.

Sampai dimana waktu pun saya lulus dari SMP 12 Depok, akhirnya saya memutuskan untuk mencari SMA di daerah Jakarta. Kebetulan daerah Depok bersebelahan dengan wilayah Jakarta Timur, jadi saya mencari SMA di daerah kawasan tersebut. Akhirnya saya masuk dalam pilihan SMA saya yaitu SMA Budhi Warman 2.

Doa saya sama seperti ketika saya menginjakan kaki pertama kali pada waktu saya masuk di SMP 12 Depok. Jadi saya berdoa agar musikalitas saya menjadi lebih meningkat dan bagus. Saya masuk di kelas X4, dan itu semua teman saya benar-benar kompak dalam segala hal. Kelas tersebut bisa saya jadikan kelas yang paling saya cintai karena rasa saling kompak antar sesame teman yang tidak bisa dibedakan satu sama lain.

Akhirnya teman kelas saya Deny, mengusulkan untuk iseng-iseng bikin band.. Dan wow, ketika pertama kali jamming di studio, lima termasuk saya itu langsung cocok satu sama lain, jadi pada di hari pertama pun langsung membawakan beberapa lagu full sampai sejam.

Dari situ saya berfikir, apa saya memang berbakat di dunia music, daripada di bidang akademik..? Karena saya tidak pernah munafik dengan perasaan hati saya, jadi saya memutuskan cita-cita saya menjadi seorang seniman. Pencipta seperti seorang Musisi, Fotografer, All of The Art. Itu lah saya.. Gita Febriyanto.

Terima Kasih.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar